google-site-verification: google8cc9d88fb7df7b42.html KESEMPURNAAN: hikmah sedekah

Saturday, 5 October 2013

hikmah sedekah





Sedekah adalah penolak bala, penyubur
pahala, dan melipat gandakan rezeki; sebutir
benih menumbuhkan tujuh ulir, yang pada
tiap-tiap ulir itu terjurai seratus biji. Ertinya,
Allah yang Maha Kaya akan membalasnya
hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!
Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yang
dikeluarkan di jalan Allah yang disertai
dengan hati ikhlas, sampai-sampai Rasul
sendiri membuat perbandingan. Dalam
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas
bin Malik,
Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT
menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar.
Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan
kekuatan yang telah diberikan kepadanya,
ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat
tertanya-tanya akan penciptaan gunung
tersebut. Kemudian mereka bertanya, 'Ya
Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu
yang lebih kuat dari pada gunung?'. Allah
menjawab, ' Ada , yaitu besi'. Para malaikat
pun kembali bertanya, 'Ya Rabbi adakah
sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat
dari besi?'.Allah menjawab, ' Ada , yaitu api'.
Bertanya kembali para malaikat, 'Ya Rabbi
adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang
lebih kuat dari api?'. Allah menjawab, ' Ada ,
yaitu air'. 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?'
tanya para malaikat.
Allah pun menjawab, ' Ada , yaitu angin'.
Akhirnya para malaikat bertanya lagi, 'Ya
Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu
yang lebih dari semua itu?'.Allah yang Maha
kaya menjawab, ' Ada , yaitu amal anak Adam
yang mengeluarkan SEDEKAH dengan tangan
kanannya sementara tangan kirinya tidak
mengetahuinya' ."
Subhanallah...
Pengertian Sedekah: Terdapat dua jenis
sedekah iaitu sedekah wajib dan sedekah
sunat. Sedekah wajib ialah zakat yang perlu
ditunaikan bila cukup syarat-syaratnya.
Sedekah sunat ialah tidak terikat kepada apa-
apa syarat, terpulang kepada keikhlasan
orang yang hendak bersedekah.
Apa pun bersedekah mempunyai kelebihan
atau fadilat yang tertentu:
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
"Jagalah dirimu daripada api neraka
meskipun hanya dengan sedekah separuh biji
kurma. Jika tidak dapat (bersedekah benda)
dengan kalimah tayyibah (perkataan yang
baik)".
Diriwayatkan oleh At-Tabrani, Anas berkata
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
"Bersedekahlah kamu kerana sedekah itu
sebagai penebusmu (pembebasanmu)
daripada api neraka".
Diriwayatkan oleh Baihagi, Abu Hurairah
berkata, "Sesiapa yang memberi makan
kepada orang mukmin (makanan
keinginannya) Allah mengharamkannya
daripada api neraka".
Diriwayatkan oleh Al-Haqadai, Abu Hurairah
berkata, Rasulullah s.a.w bersabda yang
bermaksud, "Sedekah itu dapat mengelakkan
suul khatimah (mati dalam keadaan yang
tidak baik)".
Diriwayatkan oleh At-Thabrani, Uqbah bin
Amir berkata Rasulullah s.a.w pernah
bersabda yang bermaksud, "Sedekah itu dapat
mengelakkan pemberinya daripada kepanasan
kubur dan pada hari kiamat seseorang itu
hanya berlindung di bawah naungan
sedekahnya".
Diriwayatkan oleh Abu Daud At-Tirmizi, Abu
Said al-Khudri berkata, "Setiap orang mukmin
yang memberi makan kepada orang yang
lapar maka Allah memberinya buah-buahan
syurga pada hari kiamat. Setiap mukmin yang
memberi minuman pada orang yang haus
maka Allah akan memberinya minum
daripada ar-Rahigil Makhtum pada hari
kiamat dan setiap mukmin yang memberi
pakaian kepada mukmin yang bertelanjang,
Allah akan memberinya pakaian perhiasan
syurga pada hari kiamat."
Bagaimanapun bersedekahlah kerana Allah
bukan kerana sebab untuk berasa riak atau
menunjuk-nunjuk. Sebaik-baiknya apa yang
disedekahkan oleh tangan kanan tidak akan
diketahui oleh tangan kiri, begitu juga
sebaliknya.
“Katakanlah wahai Muhammad sesungguhnya
Tuhan-Ku memewahkan rezeki bagi sesiapa
yang dikehendaki-Nya antara hamba-Nya dan
Ia juga yang menyempitkan baginya, dan apa
saja yang kamu dermakan maka Allah akan
menggantikannya dan Dia sebaik-baik
pemberi rezeki” (Saba’ – 39).
Sedekah itu menghapuskan kesalahan seperti
air memadamkan api” (Hadis Riwayat At
Tirmidzi)
Sedekah membersihkan harta dan
menyucikan diri kita.
“Ambil sedekah daripada harta mereka untuk
membersihkan dan menyucikan mereka dan
doakanlah mereka. Sesungguhnya doa engkau
itu menjadi ketenangan hati mereka. Allah
maha mendengar lagi maha mengetahui” (At
Taubah-103).
Ganjaran Bersedekah
Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita
umatnya untuk memperbanyak sedekah, hal
itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah
berikan kepada kita menjadi berkah.
Allah memberikan jaminan kemudahan bagi
orang yang bersedekah, ganjaran yang
berlipat ganda (700 kali) dan ganti,
sebagaiman firman-Nya dan sabda Rasulullah
SAW, sbb:
Allah Ta'ala berfirman, "Adapun orang yang
memberikan (hartanya di jalan Allah) dan
bertaqwa dan membenarkan adanya pahala
yang terbaik (surga) maka Kami kelak akan
menyiapkan baginya jalan yang mudah". {Qs.
Al Lail (92): 5-8}
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap
butir seratus biji. Dan Allah Maha Luas
(Kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui". {Qs. Al
Baqarah (2): 261}
Rasulullah SAW bersabda, "Setiap awal pagi,
semasa terbit matahari, ada dua malaikat
menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu
menyeru, "Ya Tuhan, karuniakanlah ganti
kepada orang yang membelanjakan hartanya
kepada Allah". Yang satu lagi menyeru
"Musnahkanlah orang yang menahan
hartanya".
Tolak Bala dengan Sedekah
Orang-orang yang berfirman sangat sadar
dengan kekuatan sedekah untuk menolak
bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit,
sebagaimana sabda Rasulullah SAW, sbb:
"Bersegeralah bersedakah, sebab yang
namanya bala tidak pernah mendahului
sedekah"
"Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah"
"Obatilah penyakitmu dengan sedekah"
Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan
memahami perihal anjuran bersedekah ini,
namun persoalannya seringkali kita teramat
susah untuk melakukannya karena
kekhawatiran bahwa kita salah memberi ,
sebagai contoh kadang kita enggan memberi
pengemis/pengamen yang kita temui di
pinggir jalan dengan pemikiran bahwa
mereka pengemis menjadikan meminta-minta
sebagai profesinya, tidak mendidik, dll.
Padahal sesungguhnya prasangka kita yang
demikian adalah bisikan-bisikan setan
laknatullah yang tidak rela melihat kita
berbuat baik (bersedekah), sebaiknya mulai
saat ini hendaknya kita hilangkan prasangka-
prasangka yang demikian karena seharusnya
sedekah itu kita niatkan sebagai bukti
keimanan kita atas perintah Allah dan rasul-
Nya yang menganjurkan umatnya untuk
gemar bersedekah.
Masalah apabila ternyata kemudian bahwa
sedekah yang kita beri kepada pengemis/
pengamen tadi tidak tepat sasaran, bukan
lagi urusan kita, karena sedekah hakekatnya
adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah
yang bertaqwa. Pengemis/pengamen/fakir
miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang
yang berkecukupan, dapat kita bayangkan
andaikata tidak ada lagi orang-orang tersebut,
kepada siapa lagi kita dapat beramal
(bersedekah) ???
Atau kalau kita termasuk orang yang tidak
suka memberi sedekah (kepada pengemis/
pengamen/fakir miskin) dengan berbagai
alasan dan pertimbangan maka biasakanlah
bersedekah dengan menyiapkan sejumlah
uang sebelum sholat Jum'at dan
memasukkannya ke kotak-kotak amal yang
tersedia dan biasakanlah dengan memberi
sejumlah minimal setiap Jum'at, misalnya
Jum'at ini kita menyumbang Rm10 ke kotak
amal maka sebaiknya Jum'at berikutnya harus
sama, syukur-syukur bisa lebih dan terutama
harus diiringi dengan keikhlasan.
Sedekah anda, walaupun kecil tetapi amat
berharga di sisi Allah Azza Wa Jalla. Orang
yang bakhil dan kikir dengan tidak
menyedahkan sebagian hartanya akan merugi
di dunia dan akhirat karena tidak mendapat
keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang
bersedekah adalah untuk kepentingan
dirinya. Sebab menginfaqkan (belanjakan)
harta akan memperoleh berkah dan
sebaliknya menahannya adalah celaka .
Tidak mengherankan jika orang yang
bersedekah diibaratkan orang yang
berinvestasi dan menabung di sisi Allah
dengan jalan meminjamkan pemberiannya
kepada Allah. Balasan yang akan diperoleh
berlipatganda. Mereka tidak akan rugi
meskipun pada awalnya mereka kehilangan
sesuatu.
Sedekah yang pahalanya terus mengalir
Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya
Rasulullah SAW telah bersabda: "Bila seorang
hamba telah meninggal, segala amalnya
terputus, kecuali tiga hal: amal jariah , ilmu
yang bermanfaat atau anak shalih yang
mendo'akannya " (HR. Bukhari, dalam Adabul
Mufrad)
Berikut contoh konkrit, sadaqah (amal)
jariah, yang pahalanya terus
mengalir walaupun si pemberi sadaqah telah
wafat:
1. Berikan Al-Quran pada seseorang, setiap saat
Al-Quran tersebut dibaca, anda mendapatkan
kebaikan.
2. Ajarkan seseorang sebuah do'a. Pada setiap
bacaan do'a itu, anda mendapatkan kebaikan.
3. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap
orang sakit menggunakannya, anda
mendapatkan kebaikan.
4. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau
haiwan berlindung di bawahnya atau makan
buahnya, anda mendapatkan kebaikan.